Pengertian, Pembagian, Dan Syarat Mubtada’


Mubtada'

Mubtada' merupakan kata isim yang diambil dari bentuk masdar ibtada'a-yabtadi'u-ibtidaa'an-wa mubtadaa'an (memulai, membuka). Hal ini merupakan arti mubtada dari segi bentuknya.
Dalam Matan Al-Jurumiyah, karya syekh Al-Shanhaji dan Nadhom Al-‘Imrithi, karya Syekh Syarofu Al-Din Yahya Al-‘Imrithi, menyebutkan:

الْمُبْتَدَأُ هُوَ الإسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْعَارِيْ عَنِ الْعَوَامِلِ اللَّفْظِيَّةِ

Mubtada’ adalah isim yang dibaca rofa’ yang sepi dari amil-amil lafdhi

الْمُبْتَدَا اسْمٌ رَفْعُهُ مُؤَبَّدُ \ عَنْ كُلِّ لَفْظٍ عَامِلٍ مُجَرَّدُ

Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal permulaan kalam dengan bentuk rofa’ dan sepi (tidak berupa) amil lafdhi

Dalam nadhom Al-Fiyah Ibnu Malik juga disinggung, tentang pengertian dari Mubtada’

مُبْتَدَأٌ زَيْدٌ وَعَاذِرٌ خَبَرْ \ إنْ قُلْتَ زَيْدٌ عَاذِرٌ مَنِ اعْتَذَرْ

Contoh, jumlah bisa dikategorikan sebagai susunan mubtada’ khobar adalah زَيْدٌ عَاذِرٌ مَنِ اعْتَذَرْ (Zaid itu orangnya pemaaf, bagi orang yang mau minta maaf kepadanya. Adapun kedudukan lafadz زَيْدٌ menjadi mubtada’nya, sedangkan عَاذِرٌ sebagai khobar.

Pembagian Mubtada’

Mubtada’ terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Mubtada’ Isim Dhohir

ألصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النّوْمُ (Sholat itu lebih baik ketimbang tidur)

Lafadz ألصَّلاَةُ menjadi mubtada’ dan خَيْرٌ menjadi khobarnya

2) Mubtada’ Isim Dhomir (Dhomir Munfashil)

زَيْدٌ هُوَ رَشِيْدٌ (Zaid adalah orang yang cerdas)

Lafadz زَيْدٌ menjadi mubtada’ dan هُوَ selain menjadi mubtada’ ia juga menjadi khobar dari زَيْدٌ, sedangkan رَشِيْدٌ menjadi khobar dari هُوَ

Syarat Mubtada’

1) Harus berupa isim ma’rifat

2) Terletak dipermulaan kalam (awal pembahasan)

3) Berupa i’rob rofa’

Dalam kitab Al-Mu'jamu Al-Mufasshol disebutkan, "terkadang mubtada' itu dijerkan secara lafadz, namun di rofa'kan secara mahal". Hal ini terjadi apabila mubtada' didahului huruf jer. contoh: فِي الدَّارِ زَيْدٌ

Dalam kitab tersebut juga disebutkan, "khobar boleh mendahului mubtada'nya dalam beberapa kondisi".

A) Mubtada'nya berupa isim nakiroh dan dijerkan dengan menggunakan kata رُبَّ




Baca juga: Pembagian I'rob

Next Post
No Comment
Add Comment
comment url