PENGERTIAN DAN OBJEK KAJIAN ILMU KALAM
PENGERTIAN DAN OBJEK KAJIAN ILMU KALAM |
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah swt, tuhan yang mahaesa yang mempunyai
nama-nama agung diantaranya, Al-‘Alim (tuhan yang Maha Mengetahui),
Al-Hadi (tuhan yang Maha Memberi Petunjuk).
Dengan ucapan syukur alhamdulillah,
kami selaku kelompok 01 dapat menyelesaikan tugas makalah
yang diberikan dosen kepada kami, bertemakan Pengertian Dan Objek Kajian Ilmu Kalam bisa selesai tepat waktu.
Kami turut mengucapkan terimakasih kepada
dosen yang telah mengasih kami tugas berdasarkan tema tersebut dan seseorang yang turut andil dalam pembuatan makalah
ini. Kami sangat senang sekali akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktu serta dapat mendapatkan ilmu baru yang sebelumnya belum
kami ketahui. Hal ini semuanya tidak lain hanya karena hidayah dan pertolongan
Allah swt semata, tanpanya mungkin makalah ini tidak akan selesai tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh lebih
buruk dibandingkan dengan makalah kelompok lain. Oleh karena itu, saran, kritikan dan masukan dari pembaca sekalian sangatlah dibutuhkan guna pembenahan di kemudian hari.
Malang, 28 Februari 2023
Penyusun
A) Latar Belakang
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang
ketuhanan dengan bukti-bukti otentik, bahwa Allah Swt itu memang benar-benar
adanya, ia juga biasa disebut debagai ilmu tauhid. Manurut Ibnu Kholdun, ilmu
kalam adalah ilmu yang membahas tentang aqidah keimanan dengan bukti atau
argumen rasional yang di dalamnya mengandung aqidahnya ulama salaf dan
Ahlussunnah Waljamaah guna untuk membantah argumen-nya orang yang tidak
mengimani adanya Allah Swt dan menolak golonga ahlu al-bid’i.
Munculnya ilmu kalam ada pada zaman dinasti
Abbasiyah, di bawa oleh kholifah al-Ma’mun. Sebelum munculnya ilmu kalam umat
Islam terdahulu meyakini aqidah Islamiyah dengan cara mempelajari sebuah ilmu
yang dinamakan sebagai ilmu pengetahuan agama (Al-Fiqhu fi al-Din).
B) Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu kalam?
2. Apa saja objek yang di kaji dalam ilmu kalam?
3. Apa saja objek yang dikaji dalam ilmu
kalam?
C) Tujuan Masalah
1. Supaya pembaca dapat mengetahui arti
sebenarnya dari ilmu kalam itu sendiri
2. Untuk mengetahui objek kajian yang
dipelajari dalam ilmu kalam
3. Supaya pembaca dapat mengetahui kajian
objek yang ada dalam ilmu kalam
A) Definisi Ilmu Kalam
Secara implisit ilmu kalam dapat dilihat dalam
dua arti a) secara bahasa, ilmu diambil dari akar kata عَلِمَ يَعْلَمُ
عِلْمًا yang artinya mengetahui, sedangkan kalam adalah ucapan atau
perkataan b) secara istilah, ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang
sifat-sifat Allah dan Rasulnya, meliputi sifat wajib, jaiz, dan muhal.
Ulama mutakallimin
berbeda pendapat dalam mendefinisikan kalam itu sendiri, namun, maksud yang
dikehendaki tetaplah sama. Menurut Al-‘Iji, ilmu kalam adalah ilmu yang memberi
kemampuan untuk menetapkan aqidah Islamiyah dengan dibarengi argument-argument
guna untuk menghilangkan keraguan-keraguan.
Manurut Ibnu Kholdun, ilmu kalam adalah ilmu
yang membahas tentang aqidah keimanan dengan bukti atau argumen rasional yang
di dalamnya mengandung aqidahnya ulama salaf dan Ahlussunnah Waljamaah guna
untuk membantah argumen-nya orang yang tidak mengimani adanya Allah Swt dan
menolak golonga ahlu al-bid’i. Sedangkan Husain Tripoli mendefinisikan ilmu
kalam adalah ilmu yang membicarakan penetapan kepercayaan-kepercayaan akan
agama Islam denga bukti yang dapat meyakinkan.
Alasan dinamakan ilmu
kalam pada masa daulah Abbasiyah, karena a) pada awal permulaan abad Hijriah,
pada saat itu sedang gempar-gemparnya membicarakan tentang masalah, apakah
Al-Qur’an itu termasuk kalam Allah yang qodim atau hadist? b) dasar utama para
ulama mutakallimin ialah menggunakan dalil aqli ketimbang dalil naqli.
Oleh karenanya, mereka jarang menggunakan dalil naqli kecuali sesudah
menetapkan benarnya pokok persoalan berdasarkan dalil aqli.
Adapun nama lain dari
ilmu kalam adalah ilmu tauhid, ilmu ushuluddin, dan ilmu aqidah atau aqaid.
1) Ilmu tauhid, yakni,
ilmu yang membahas tentang ke-esaan Allah Swt
2) Ilmu Ushuluddin,
dinamai demikian, karena ilmu ini mengkaji dan membahas pokok-pokok agama Islam
dengan membarenginya dalil-dalil naqli yang sifatnya qoth’i
(pasti), baik dari al-qur’an maupun hadist dan dalil-dalil aqli.
3) Ilmu Aqidah atau
Aqai’id, yaitu ilmu yang membahas tentang keyakinan-keyakinan atau kepercayaan Islamiyah.
B) Sejarah Ilmu Kalam
Ilmu kalam muncul pada
saat baginda nabi Muhammad Saw hidup hinga beliau wafat yang pada saat itu di
teruskan pada masa pemerintahan kholifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan ‘Ali yang
pada saat itu ummat Islam mulai terpecah belah menjadi tiga golongan
(Mu’awiyah, Khawarij, dan Syi’ah dan lain-lain). Perpecahan ini muncul
disebabkan permasalah politik.
1) Faktor internal
munculnya ilmu kalam
a) Permasalahan politik yang terjadi pasca
wafatnya baginda nabi Muhammad Saw
b) Dorongan dan pemahaman Al-Qur’an
Al-qur’an sendiri disamping ajakannya kepada tauhid dan mempercayai
kenabian dan hal-hal yang berhubungan dengan itu, menyinggung pula
golongan-golongan dan agama-agama yang ada pada masa Nabi Muhammad saw yang
mempunyai kepercayaan-kepercayaan yang tidak benar. Qur’an tidak membenarkan
kepercayaan mereka dan membantah alasan-alasannya,
antara lain:
a. Golongan
yang mengingkari agama dan adanya tuhan dan mereka mengatakan bahwa yang
menyebabkan kebinasaan dan kerusakan hanyalah waktu saja (Q.S. Al-Jatsiyah
(45): 24)
b. Golongan
-golongan syirik (Q.S. Al-Maidah (5): 116)
c. Golongan-golongan
kafir (Q.S. Al-Isra’ (17): 94)
d. Golongan-golongan
munafik (Q.S. Ali Imran (3) : 154
c) Adanya nas-nas yang kelihatannya saling bertentangan, sehingga
datang orang- orang yang mengumpulkan ayat tersebut dan memfilsafatinya.
Contohnya; adanya ayat-ayat yang menunjukkan adanya paksaan (jabr), (Q.S.
Al-Baqarah(2): 6, Al-Mudtsir(74):17
2) Faktor eksternal
munculnya ilmu kalam
a) Banyak
di antara pemeluk-pemeluk Islam yang mula-mula beragama Yahudi, Kristen, Nasrani, dan lain-lain, bahkan diantara mereka ada yang pernah menjadi
ulama. Setelah mereka tenang dari tekanan kaum muslimin mulailah mereka
mengkaji lagi aqidah-aqidah agama mereka dan
mengembangkan ke dalam Islam.
b) Golongan
Islam yang dulu, terutama golongan Mu’tazilah, memusatkan perhatiannya untuk
penyiaran Islam dan membantah alasan mereka yang memusuhi Islam, dengan cara
mengetahui dengan sebaik-baiknya aqidah-aqidah mereka.
c) Sebagai
kelanjutan dari sebab tersebut, Mutakallimin hendak mengimbangi lawan-lawannya
yang menggunakan filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan
filsafat.
Ilmu Kalam disebut sebagai ilmu yang berdiri sendiri yaitu pada
masa Daulah Bani Abbasiyah di bawah pimpinan khalifah al-Makmun, yang
dipelopori oleh dua orang tokoh Islam yaitu Abu Hasan al-Asy’ari dan
al-Maturidi. Namun ada
sebagian kelompok yang tidak sepemikiran dengan keduanya, yaitu kelompok Wahabi
Salafi.
C) Objek Kajian Ilmu Kalam
Setelah mempelajari sejarahnya, maka hal yang
perlu diketahui adalah objek kajian yang sering dikaji atau dibicarakan dalam
ilmu kalam adalah mengenai permasalahan sifat-sifat tuhan dan nabinya yang mana
hal itu semua sering kita sebut dengan sebutan ‘aqaid lima puluh, meliputi:
1. Sifat wajib, jaiz, dan muhal bagi Allah Swt
Sifat wajib Allah ada 20 (wujud, qidam,
baqa’, mukholafatu lilhawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyah, qudrah,
iradah, ilmu, hayat, sama’, bashar, kalam, qaadiran, muridaan, ‘aliman, hayyan,
sami’an, bashiiran, mutakalliman). Sifat jaiz Allah ada satu (fi’lu
kulli mumkinin autarkuhu). Sifat muhal Allah ada 20 (adam, huduts,
fana’, mumatsalatu lilhawaditsi, ihtiyaju ila syai’in, ta’addud, ‘ajzu,
karahah, jahlun, mautun, shamamun, ‘ama, bakam, ‘aajizan, kaarihan, jaahilan,
‘ashoman, mayyitan, a’ma, abkama)
2. Sifat wajib, jaiz, dan muhal bagi rasul
Sifat wajib bagi rasul ada 04 (Al-Shiddiq,
Al-Amanah, Al-Tabligh, Al-Fathanah). Sifat jaiz rasul ada satu (a’radhul
basyariyah). Sifat muhal bagi rasul ada 4 (kidzib, khianah, kitman,
baladah)
Objek kajian ilmu kalam yang lain, yakni membahas tentang permasalahan metafisika (hal-hal ghaib), seperti a) adanya siksa, dan nikmat kubur b) meyakini peristiwa isro’ dan mi’roj nya nabi Muhammad c) meyakini adanya surga dan neraka, dan hal-hal ghaib yang lain.
Kesimpulan
Ilmu kalam adalah
disiplin ilmu yang membahas tentang sifat wajib, jaiz, dan muhal bagi Allah Swt
dan Rasulnya (Nabi Muhammad Saw) dengan dibarengi argumen-argumen yang logis
supaya orang-orang dapat meyakini dan mempercayainya. Adakalanya argument
tersebut datangnya dari dalil naqli ataupun aqli.
Sejarah munculnya ilmu
kalam ada semenjak masa nabi Muhammad Saw hingga masa kini, yang mana munculnya
tersebut disebabkan faktor internal maupun eksternal. Adakalanya gara-gara
permasalah politik, tauhid, beda pemahaman dalam memahami ayat-ayat al-qur’an.
Adapun objek yang dikaji dalam ilmu kalam, meliputi a) sifat yang harus ada pada Allah dan rasulnya dan tidak mungkin tidak ada padanya b) sifat jaiz bagi Allah dan rasulnya Dengan artian, bahwa Allah dan rasulnya berhak untuk melakukan dan tidak melakukannya c) sifat muhal bagi Allah dan rasulnya dan tidak mungkin Allah dan rasulnya memilikinya. Tidak hanya membahas tentang masalah tauhid saja, bahkan mengkaji tentang permasalahan metafisika (hal-hal ghaib atau yang tak nampak dalam pandangan mata)
Baca Juga: Sholat Jum'at, Hukum, Dalil, dan Statemen-nya
Daftar Pustaka
Pakatuwo, Laessach M.
(2020). “Sejarah Dan Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam”. Jurnal Staidid
Makasar, 02.
Hasbi, Muhammad.
(2015). “Ilmu Kalam”. Maguwo Baguntapan Yogyakarta: Trustmedia
Publishing.
Harbani, Rahma Indina, “Arti A’Radhul Basyariyah Bagi Rasul, Seperti Apa Penjelasannya”, https://detik.com (diakses pada 08 November 2021)